Postingan

Menyelesaikan Proyek Deradikalisasi Yang Tertunda

Gambar
Oleh: Afrizal Qosim Sholeh* Judul               : Deradikalisasi: Peran Masyarakat Sipil Indonesia Membendung Radikalisme Penulis             : Muhammad AS Hikam Tahun Terbit   : Cetakan I, Januari 2016 Tebal Buku     : xiv-226 Hlm. ISBN               : 978-979-709-985-5 Penerbit           : Penerbit Buku Kompas             Munculnya Gafatar ( Gerakan Fajar Nusantara ) dan tragedi pengeboman di Sarinah (14/01/2016) menambah duka mendalam bagi harmoni Indonesia saat ini. Kedua fenomena itu, oleh mayoritas kalangan menyebutnya berasal dari New Religion Movement (NRM) yang berbaju agama, Islam terutama. Sebagai afisiliasi dari gerakan keagama...

Bridge of Spies (2015)

Gambar
Dalam kemelut perang dingin, tahun 1957, belahan dunia Eropa dan Amerika mengalami kondisi yang begitu carut-marut. Pesta ideologis nampak gamblang terpampang pada nama  besar negara belahan. Seperti Republik Demokrasi Jerman, Jerman Nasionalis, Amerika Serikat, Republik Sosialis Soviet, dan lain sebagainya. Sedemikian rumit kemelut yang dihadapi oleh beberapa negara tersebut, membuat kalangan non-goverment dibuat bingung pun kehilangan dayung. Pasalnya, segala aspek kehidupan yang menyangkut birokrasi pemerintah, apalagi dalam urusan hubungan bilateral antar negara, sekejap saja lalu diambil alih oleh negara. Negara tanpa berpikir panjang, apakah keputusan itu tepat secara universal atau titipan elit golongan semata, negara acapkali dibikin buta. Namun lain lagi dengan Donovan, seorang pengacara di Brooklyn Amerika Serikat, yang mulanya menjadi pengacara asuransi, tatkala mendapat mandat untuk mengurusi perkara kriminal, dalam profesionalitas profesi, dia menerima dengan tega...

KH Ali Ma’shum, Modernisasi dan Nasib Kaum Muda

Gambar
Sudah menjadi lazim, bahwasannya label modernis-reformis melekat pada KH Ali Ma’shum. Kiai yang merupakan pemimpin tertinggi NU setelah terpilih secara musyawarah mufakat pada drama haru Munas NU 1981 di Kaliurang, Yogyakarta—sebab Kiai Ali berorasi dengan begitu tawadhu’nya tatkala diberi amanah—menggantikan KH Bisri Syansuri itu, pada 17 Februari 2016, hari ini, semua warga NU akan memperingati Haulnya yang ke-27. Peringatan Haul akan berlangsung seperti lazimnya. Ada para undangan acara, pedagang, dan berjibun masyarakat dan santri yang nantinya melebur dalam kerumunan berebut berkah di Rabu malam tersebut. Hal yang wajar dari peringatan Haul Kiai dalam kaleidoskop catatan sejarah tradisi kaum Nahdliyin. Ruh Pembaharuan  Namun, peringatan Haul ini tak akan berarti dengan tanpa khidmah kita mengenang sosok Rais Aam PBNU 1981-1984 itu. Oleh Mukti Ali, yang pada waktu itu menjadi murid Kiai Ma’shum di Pesantren Termas Pacitan, Kiai Ali disebut-sebut sebagai inisiator ber...

Berkarya Dalam Gelap

Gambar
Dalton Trumbo film apik yang mengangkat fenomena industri perfilman Amerika di tahun 1950-an. Jagad film Hollywood, kehebatannya, tidak lagi bisa diragukan oleh penduduk sejagad dunia. Secara garis besar, Hollywood menjadi kiblat perfilman dunia. Yang mana di setiap tahun, industri film Amerika memberikan apresiasi penuh terhadap sutradara, aktor, serta manuskrip naskah film itu sendiri dalam arena penganugerahan Oscar Award. Trumbo adalah seorang penulis naskah film. Bersama sembilan temannya, dia membentuk aliansi yang disebut sebagai Hollywood Ten . Dimana ke sepuluh orang tersebut, kesemuanya adalah penulis naskah film. Dengan demikian, interaksi di antara screen writer menjadi lebih kuat dan romantik. Hollywood Ten sudah memproduksi beberapa naskah film. Film yang dibuat oleh Hollywood Ten menjadi langganan di Oscar Award, bahkan beberapa ada yang mendapatkan gelar prestisius industri film dunia tersebut. Seperti The Brave One dan Roman Holiday, kedua-duanya adalah hasil ka...

Mendudukkan Relasi Barat dan Timur

Gambar
Judul               : Antara Barat dan Timur (Batasan, Dominasi, Relasi, dan Globalisasi) Penulis             : Al Makin, Ph.D. Terbit               : Cetakan I, Maret 2015 Tebal Buku     : ix-258 Halaman ISBN               : 978-602-290-031-3 Penerbit           : Serambi Ilmu Semesta Mempercakapkan Barat ( Oxidentalism ) dan Timur ( Orientalism ) dalam ihwal keilmuan bukanlah barang baru. Sebab sudah lama muncul beberapa intelektual yang gamblang menjelaskan relasi, distorsi, kontinuitas dan diskontinuitas di antara keduanya. Dalam wujud paradigma, Barat sebagai teman dan Barat sebagai lawan. Sebut saja Hasan Hanafi (1986) yang memilih...

Pendidikan Multikultural : Argumen Integralitas Pendidikan Multi-Teritorial

Gambar
Anak Berbahasa Angka merupakan salah satu judul karangan dalam buku Indonesia Mengajar (13;2013) yang ditulis oleh Rahmat Danu Andika. Dalam karangan singkat itu, ada keajaiban berupa keistimewaan seorang anak kelas 2 SD berusia 7 tahun. Bahwasannya dia memiliki kemampuan dalam berhitung cepat. Metode yang dipakai pun, lain dengan metode yang dipakai anak-anak pada umumnya, pun yang diajarkan oleh Rahmat sendiri, lain sekali. Upi, oleh pengamatan Rahmat mencoba menghitung dengan membayangkan bahwa bilangan yang ujungnya sama itu jika dikurangkan pasti hasilnya akan genap puluhan. Dan, Upi menggunakan bayangan itu untuk menjawab 76-33. Upi asumsikan pengurangannya adalah 36 sehingga ia tahu jawabannya pasti empat puluh sekian. Barulah ia menambahkan 40 dengan 3 (selisih antara 36 dan 33) [1] . Selebihnya, metode itu juga dipakainya dalam penjumlahan, perkalihan, pengurangan, dan pembagian. Apa yang diperlihatkan oleh Upi adalah sebuah kebebasan kreasi dalam berpikir ( freedom of ...

Menebus Dosa Birokrasi: Menuju Pendidikan Indonesia Era Generasi Emas 2025

Gambar
Rakyat perlu diberi hak dan kesempatan yang sama untuk mendapat pendidikan berkualitas sesuai kepentingan hidup kebudayaan dan kepentingan hidup kemasyarakatan.   (Ki Hajar Dewantara) Adalah wujud akar idealitas pendidikan nasional, apa yang dikatakan Bapak Pendidikan nasional tersebut. Tertanam begitu kokoh nilai luhur pendidikan di sana. Prinsip otonomi, bebas nilai, kebudayaan, hingga pengkabulan hak personal manusia, pun tersurat. Namun, kharisma Ki Hajar Dewantara, nampak kalah dengan naluri birahi birokrasi negara. Setting empirik birokrasi Indonesia dahulu dan kini, melacurkan nikmat birahi birokrat akan kepentingan individualitas dan birokrasi sarang KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Dengan kata lain, duka pendidikan Indonesia tidak hanya termaktub dalam ketersiksaan pengenyam pendidikannya. Tetapi terlibat pula, wajah birokrasinya. Birokrasi yang carut-marut membawa luka pada wajah pendidikan nasional. Implikasi dari luka pendidikan tersebut, gamblang tergamba...