Pemuda sebagai Insan Sosial Budaya

Oleh : Afrizal Qosim Sholeh Mempercakapkan pemuda ( youth ) dalam konstelasi bangsa tidak akan pernah habis. Diskursus pemuda ibarat dunia fantasi dengan berjibun wahana. Variasi wahana tersebut meneguhkan bahwasannya pemuda di hari ini, esok, dan kemarin tak pernah lekang dalam percakapan dunia publik. Pemuda tempo hari terlihat sangat riskan peran dan jati dirinya. Sebagai pembaharu, agent of change , garda depan bangsa ( syubbanul yaum rijalul mustaqbal ), “pemuda saat ini, pemimpin di masa depan”, minim harapan terwujud, yang dirasa kebanyakan dari mereka pesimistis dan frustasi dalam pencarian jati diri. Padahal, jati diri merupakan hal mendasar untuk membentuk kepribadian unggul. Jika pencarian jati diri saja tidak mampu melampaui, bagaimana mau mengurusi bangsa? Pemuda benar-benar berada di ambang batas dari generasi. Ditambah dengan kondisi terkini, yang memaksa ritus sosial-kultural mengamini kemajuan. Globalisasi mengejawantah dalam tubuh manusia, mengakibatkan pol...