Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Ikrar Pers, Kontrol Sosial, dan Realisasi Komunikasi Profetik

Gambar
Oleh: Afrizal Qosim Sholeh Media massa bagai matahari di siang bolong, yang menyinari dan memancarkan sinar sampai menerkam ke kulit. Anasir tersebut, mengganggap media sebagai alat informasi yang sangat vital dan perstisius. Begitu rawan (karena menjamurnya berbagai macam media yang ada saat ini) melihat media yang seolah menjadi santapan ringan di setiap hari, membikin penikmatnya selalu merasa lapar . Kondisi lapar yang demikian, membuat penikmat dari media merasa mudah untuk menyantapnya—seperti halnya kita dalam kondisi lapar, semua yang adanya bisa dimakan, akan kita makan pula.      Batas rawan itu bisa dibilang masuk siaga satu. Riskan. Pasalnya, setiap hari kita dijejali berjibun berita dari berbagai-macam media. Mulai dari Televisi, Radio, Koran, Media Online, dst.,dsb. Yang masing-masing dari media tersebut dapat diper inci lagi jenisnya. Hal ini dikarenakan k ondisi sosial budaya masyarakat yang mengalami kemajuan, seperti fenomena internet...

God dan Pakia (Refleksi Antropologis dan Studi Etnologis Film Robinson Crusoe)

Gambar
Ahmad Afrizal Qosim Pemahaman antropologi yang saya dapat ketika melihat film Robinson Crusoe sangat kompleks. Bukan karena film yang diangkat dari novel karya Daniel Defoe tersebut berbasis pada pengalaman kebudayaan, melainkan karena, ketika mengikuti mata kuliah Antropologi, saya pertama kali melihatnya. Dari kesan pertama itu yang membuat saya tertarik melihatnya sampai selesai. Dalam artikel ini, saya memakai judul “God dan Pakia”, selain merupakan paham   kepercayaan tentang Tuhan yang dianut oleh dua bangsa yang berbeda—God dianut oleh orang modern, dalam hal ini Robinson Crusoe, sedangkan Pakia dianut oleh orang primitif, yang dalam film ini dipegang oleh Friday, sahabat Robinson—judul tersebut memberi kesan keragaman pemahaman keyakinan manusia secara geografis. Hal tersebut tergolong pada Antropologi Metateori Agama [1] , dan salah satu tokohnya adalah Emile Durkheim (1958-1917). Dia beranggapan, bahwasannya lahirnya sebuah agama tidak terlepas dari kesakralan...

Mbah Ali, Pesantren, dan Sepakbola

Gambar
Jagad pesantren adalah makelar budaya. Pesantren menyajikan sajian unik, represif, dan tentunya ideologis. Sajian unik itu, selain terlihat dari masyarakat pesantren itu sendiri, juga terlihat dari kehidupan luar yang mempengaruhi. Ranah kehidupan luar dalam pesantren tidak mengganggu tidak pula merusak, tetapi menjadi warna baru yang menemani masyarakat pesantren. Seperti sepakbola, jenis olahraga yang kepalang mendunia ini, hampir digemari masyarakat dari berbagai kalangan. Gemar yang dimaksud adalah gemar memainkannya juga gemar menonton pertandingannya. Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, lansia, laki-laki maupun perempuan, bahkan Kiai pesantren masuk dalam kategori tersebut. Di antara banyak kiai yang gemar sepakbola, tersebutlah Kiai Ali Maksum. Menantu dari Kiai Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. Mbah Ali, biasa orang menyebutnya, adalah Kiai pengagum bola. Dalam hal bola beliau mengagumi Negara Argentina, yang di era tersebut, masih dipunggawai oleh Sang Tangan Tuhan...

Hantu

Gambar
            Hantu, kiranya sudah melembaga dan laris manis di pasaran, terutama di jagad perfilman. Lembaga hantu menawarkan ihwal prestisius, sakral, memacu adrenalin dengan sport jantung yang membuat decak takut sekaligus kagum bagi para penikmatnya. Kekaguman tersebut, bermuasal dari keyakinan adanya berbagai macam jenis hantu yang dipublikasikan. Ihwal tersebut tidak hanya berlaku di Indonesia, karena dunia universal juga meng-iya-kannya. Bahkan, di setiap belahan dunia, di manapun, tidak bisa tidak, masing-masing negara, wilayah, daerah, dan kepercayaan memiliki jenis hantu yang berbeda-beda.             Secara terminologi, definisi hantu secara umum merujuk pada roh atau arwah yang meninggalkan badan karena kematian. Definisi dari hantu pada umumnya berbeda untuk setiap agama, peradaban, maupun adatistiadat . Logika universalnya, bisa dikatakan tidak sedikit agama, p...